Kebugaran Jasmani

Seputar Mabuk Akibat Minum Alkohol


Kepala berdebar, perut mules dan mulut kering  merupakan ciri ciri orang habis minum bir / mabuk. Mabuk bisa membuat  berbahaya apalagi jika Anda ada di belakang kemudi. Sebuah studi terbaru dari University of the West of England, menunjukkan bahwa pengemudi kendaraan yang mengalami mabuk berat lebih banyak disebabkan oleh  alkohol.

Alkohol adalah minuman diuretik artinya memicu produksi urin sehingga menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya menyebabkan gejala lain seperti sakit kepala, mulut kering, berkurangnya konsentrasi dan mudah tersinggung. Sementara itu, kadar gula darah pun menjadi turun karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin dalam merespon kadar gula tinggi dari alkohol. Hal ini memberikan kontribusi terhadap kepala berdenyut-denyut serta mendorong bertambahnya rasa lapar dan dalam hal ini sering dialami para peminum. Alkohol juga mengganggu perut dan mengganggu tidur serta menyebabkan mual dan kelelahan keesokan harinya.

Banyak orang memiliki teori-teori tentang apa yang menyebabkan mabuk, bagaimana untuk menghindarinya dan cara terbaik untuk mengatasinya. Artikel ini bersumber dari para ahli untuk mengetahui kebenaran di balik teori-teori populer tersebut.

Sebagian orang ada yang kuat mabuk
Kita tahu bahwa ada  saja seseorang yang membanggakan dirinya tidak pernah  mabuk. Namun hal ini dimungkinkan karena mereka terlalu riang dalam kegembiraan sehingga lupa akan rasa mabuk. "Memang benar bahwa ada beberapa orang yang kurang rentan terhadap mabuk," kata Dr. Sarah Jarvis, seorang dokter dan penasehat medis untuk Drinkaware. "Hal ini disebabkan  karena beberapa orang untuk alasan tertentu kurang rentan terhadap sakit kepala saat dehidrasi.  Yang lainnya mungkin kurang rentan terhadap efek dari asetaldehida, zat beracun yang dihasilkan ketika alkohol dimetabolisme di dalam hati. Tapi itu tidak berarti mereka kebal terhadap efek jangka panjang dari alkohol,"  kata Dr. Jarvis memperingatkan.

Salah satu hal yang menjadi perhatian saat ini adalah orang berasumsi sendiri bahwa  mereka memiliki toleransi yang tinggi atau ambang batas yang relatif tinggi untuk mabuk. Ironisnya, dampaknya mungkin akan muncul lebih berbahaya. Memang, kita bisa menganggap punya toleransi yang tinggi, namun kemungkinan besar  tubuh Anda sudah rusak oleh alkohol. Semakin banyak alkohol berproses dalam tubuh Anda, maka semakin toleran terhadap efek  jangka pendek. Tapi kerusakan jangka panjang pada tubuh Anda akan tergantung pada seberapa banyak alkohol yang telah diproses dalam tubuh Anda.

Gejala spesifik selama mabuk mungkin berbeda untuk tiap individu. Seseorang mungkin lebih kuat atau kebal sakit kepala, tetapi mereka mungkin akan menderita mual atau gejala lain. Hal ini dibuktikan juga karena ada beberapa kelompok etnis lebih menderita setelah minum karena perbedaan genetik. Kita tahu bahwa orang di Asia Timur memiliki tingkat kekebalan yang sangat rendah terhadap asetaldehida dehidrogenase (enzim yang memecah asetaldehida), sehingga membuat mereka mabuk lebih cepat.

Orang tua lebih tahan mabuk
Kita menduga bahwa orang muda akan lebih baik dalam mengatasi mabuk karena kelebihan minum, tetapi penelitian baru menunjukkan sebaliknya. Dalam sebuah penelitian terhadap 50.000 orang dewasa, para peneliti di Denmark menemukan bahwa orang tua memiliki gejala mabuk yang tidak parah, 21 persen wanita berusia antara 18 sampai 29 tahun menderita mual disertai mabuk dan hanya 3 persen dari wanita mabuk yang berusia 60 tahun ke atas. Dan 62 persen pria dalam kelompok usia muda memiliki kelelahan ketika pusing, dan hanya 14 persen saja yang memiliki gejala sama dari mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Hal ini disebabkan karena sebagian orang-orang muda pesta minum lebih sering (biasanya sembilan porsi minuman dalam satu sesi, dibandingkan dengan orang tua yang hanya mengambil enam porsi minuman). Tapi penjelasan lain adalah bahwa peminum yang lebih tua lebih toleran terhadap efek jangka pendek, sehingga lebih kebal terhadap efek yang ditimbulkan.  Tentu saja, itu juga mungkin karena mereka para orang tua mengambil tindakan pencegahan yang lebih baik serta mengaca dari pengalamannya. Dan seleksi alam pun bisa terjadi,  hanya mereka yang kuat dari mabuk yang kemungkinan akan terus minum di kemudian hari.

Wanita lebih cepat mabuk
Jika Anda seorang wanita yang menganggap merasa kuat mabuk, Anda mungkin berpikir bahwa Anda dapat minum seperti halnya pria, padahal tidak demikian. Bahkan jika Anda adalah wanita yang ukuran tubuhnya sama seperti pria sekali pun, karena tubuh wanita  berbeda dengan pria dimana wanita memiliki lemak tubuh lebih banyak dan cairan tubuh kurang. Karena alkohol hanya didistribusikan dalam cairan tubuh, maka cairan alkohol pada tubuh Anda bisa-bisa memiliki proporsi yang lebih tinggi  dalam aliran darah Anda. Inilah sebabnya mengapa wanita lebih cenderung menderita mabuk parah.

Dalam sebuah studi pada tahun 2006 yang melibatkan lebih dari 1.200 mahasiswa di University of Missouri-Columbia, peneliti menemukan bahwa wanita tidak saja mengalami mabuk yang lebih cepat, tetapi gejala mabuk mereka lebih parah, meskipun mereka minum dalam jumlah yang sama seperti laki-laki.

Soda menambah parah
Ada beberapa bukti bahwa minuman alkohol bersoda akan lebih cepat memabukkan  daripada minuman alkohol tanpa soda. Sebuah studi di University of Surrey pada tahun 2001 melakukan penelitian yang mana relawan diberikan dua gelas soda sampanye. Dari relawan pertama yang meminum sampanye bersoda ternyata memiliki rata-rata 0,54 miligram alkohol per mililiter darah setelah pengecekan lima menit setelah minum, sementara mereka yang diberi jumlah yang sama dari sampanye tidak bersoda hanya  memiliki 0,39 miligram.

Satu teori adalah karbon dioksida dalam soda mempercepat aliran alkohol ke dalam usus. Prinsipnya bisa berlaku untuk semua minuman berkarbonasi, termasuk bir, tambah Dr Emma Derbyshire, dosen senior di bidang nutrisi di Manchester Metropolitan University dan penasihat independen  Natural Hydration Council.

Minuman dengan warna gelap lebih berbahaya
Memang benar bahwa minuman tertentu akan menghasilkan mabuk yang sangat parah. Mabuk terutama disebabkan karena dehidrasi dan efek dari  pengawet dalam minuman. Dr Derbyshire mengatakan bahwa minuman alkohol tertentu mengandung bahan kimia yang disebut congener yang memberikan minuman menjadi berrasa dan berwarna. Semakin gelap warna minuman beralkohol, maka semakin tinggi kandungan congenernya. Dan ini dianggap berkontribusi menyebabkan sakit kepala dan gejala mabuk, meskipun tidak jelas mengapa ini bisa terjadi. Jadi, minuman anggur merah atau  brandy pasti bisa membuat kepala Anda berdenyut. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian di AS, yang menemukan bahwa minuman wiski menyebabkan mabuk yang lebih buruk daripada vodka, ketika di cek kadar alkohol dalam darahnya pada nilai yang sama. Ada kemungkinan bahwa merek minuman yang lebih murah akan memiliki tingkat kegelapan warna yang tinggi pula, mungkin karena proses penyulingannya yang kurang sempurna.
Mencampur berbagai minuman tak membuat mabuk parah 
Ada asumsi populer bahwa mencampur minuman akan membuat mabuk Anda lebih parah. Mungkin orang beranggapan bahwa  semakin banyak berbagai minuman yang Anda miliki, semakin banyak kemungkinan berbagai zat  yang berbeda dalam minuman berkumpul di situ sehingga kadar kegelapannya menjadi tinggi. Padahal, mencampur minum yang sama tidak berarti minuman tersebut akan lebih berdampak buruk. Sebab, semuanya  tergantung dengan berapa banyak yang Anda minum dan berapa banyak zat-zat yang ada dalam minuman tersebut.

Makanan memperlambat mabuk
Masuk akal jika Anda menghindari minum dengan keadaan perut kosong, karena makanan akan memperlambat kecepatan  alkohol masuk ke sistem pencernaan. Jika Anda menaruh lemak di perut Anda sebelum minum, setelah masuk ke dalam duodenum (bagian pertama dari usus kecil) akan memperlambat pengosongan lambung, sehingga minuman tidak akan dikosongkan begitu cepat dari lambung. Ini berarti Anda akan mendapatkan efek mabuk yang lambat atau dikatakan Anda sedang mabuk ringan.

Bir lebih aman dari anggur ?
Mungkin kita pernah mendengar pepatah bahwa meminum bir sebelum minum anggur, maka Anda akan merasa baik-baik saja, tapi minum anggur sebelum minum bir maka Anda akan merasa aneh. Meskipun tidak ada bukti  yang mendukung untuk ini, tapi ada banyak teori tentang bagaimana hal itu terjadi. Kemungkinannya adalah bahwa bir memiliki kandungan air lebih tinggi daripada anggur, sehingga Anda mendapatkan lebih banyak cairan ke dalam tubuh Anda jika Anda minum bir. Orang-orang cenderung minum lebih banyak pada sesi awal untuk memuaskan kehausan mereka, sehingga bir dapat membuat Anda sedikit lebih baik terhidrasi. Tapi daripada meminum bir di sesi pertama, yang terbaik adalam meminum air sebelum minum alkohol.

Obat penghilang rasa sakit akan menambah derita
Obat penghilang rasa sakit dapat membantu Anda menghilangkan sakit,  tetapi Anda harus berhati-hati, jika Anda sudah memiliki radang lambung (yang disebabkan oleh alkohol), obat-obatan ini bisa membuat gangguan pencernaan lebih buruk.

Artikel di atas hanya membahas alkohol dan hubungannya dengan mabuk, ditinjau dari segi ilmu kesehatan. Jika ditinjau dari sudut pandang agama, tentu Anda lebih tahu dan mengerti. Sebagai muslim, Saya menganggap artikel di atas hanya sebatas pengetahuan saja dan bukan  bentuk pengesahan dibolehkannya minuman beralkohol, karena bagi Saya, minuman beralkohol adalah haram. Selanjutnya baca : fungsi tes kebugaran jasmani

============================

LAGI PROMO

Kapsul Daun Kelor
Pengurus Badan Flimty Fiber
Gel Diet
Alat Pengecil Perut
Alat Bantu Sit Up
==========================
Tag : mabuk, minum alkohol
Back To Top