Merokok adalah salah satu penyebab utama kanker paru-paru, kanker mulut dan penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Bahan kimia seperti nikotin dalam asap tembakau membahayakan sel-sel darah dengan merusak fungsi jantung dan struktur pembuluh darah Anda.
Kita semua tahu bahwa merokok menyebabkan banyak masalah kesehatan. Namun, meskipun kita menyadari semua peringatan ini, orang masih tetap merokok. Kepercayaan sebelumnya bahwa perokok hanya merugikan dirinya sudah tidak lagi berlaku. Perokok pasif mendapatkan dampak yang sama. Selanjutnya, ketika wanita merokok, mereka tidak hanya merugikan diri mereka sendiri dan teman-teman dan keluarga mereka di sekitar mereka, tetapi juga bayi yang belum lahir yang belum melihat kehidupan. Menurut penelitian, merokok selama kehamilan tidak hanya mempengaruhi bayi yang sedang tumbuh, tetapi juga mempengaruhinya ketika mereka sudah lahir.
Bagaimana merokok mempengaruhi anak yang belum lahir ketika seorang wanita hamil merokok ?
Janin dalam kandungan bergantung makanan yang dimakan ibu, nutrisi dan oksigen untuk tumbuh dan berkembang sehat sebelum kelahiran. Plasenta adalah jaringan yang menghubungkan janin dengan ibu dan dari mana ia menerima semua yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat ketika sedang dalam rahim ibu.
Tapi, ketika seorang ibu hamil bernafas yang mengandung asap rokok, maka beberapa bahan kimia yang dihembuskan ada yang tersisa dan tinggal di dalam tubuh dan bisa masuk ke plasenta. Anak yang belum lahir, bukan hanya menghirup asap dari ibu yang merokok tadi, tetapi juga bisa menghirup asap setiap perokok pasif yang ada di udara ketika si ibu sedang bergaul dengan para perokok. Ini berarti bahwa janin secara negatif dipengaruhi oleh dua jenis asap.
Setelah bayi lahir, ia tidak lagi akan terpengaruh oleh asap yang ibu hirup, namun jika ibu terus merokok, maka anak akan menderita efek dari asap rokok dan menjadi perokok pasif.
Apa yang terjadi pada janin ketika seorang wanita hamil merokok ?
Pada proses merokok beberapa hal terjadi. Pertama, terjadinya pasokan oksigen berkurang, karena peningkatan nikotin dan karbon monoksida dalam aliran darah ibu. Ini berarti terjadi kekurangan oksigen untuk bayi, karena zat-zat berbahaya menggantikannya. Bayi akan mulai bergerak lambat setelah ibu mengisap rokok dan jantung bayi harus bekerja lebih cepat, karena mencoba untuk menghirup lebih banyak oksigen. Akibatnya, pernapasan dan gerakan menjadi tidak normal. Dengan kata lain bayi akan menderita stres.
Nikotin, tidak hanya mengurangi jumlah oksigen tetapi juga menyempitkan pembuluh darah sehingga mencegah suplai darah, oksigen dan jumlah nutrisi dari makanan yang diperlukan yang akan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan janin.
Untuk menjaga pembuluh darah agar tetap normal, perokok membutuhkan tiga kali asupan asam folat dan dua kali lipat asupan vitamin C dari ukuran yang dikonsumsi oleh bukan perokok. Kekurangan vitamin C berhubungan dengan melemahnya selaput ketuban yang sedikit mengandung kolagen yang bisa menyebabkan ketuban pecah secara dini.
Akibatnya janin tidak akan berkembang atau tumbuh sebagaimana mestinya dan ini dapat menyebabkan kelahiran bayi yang berat badannya rendah/preumatur dan seluruh risiko dan komplikasi yang akan mengikuti setelah kelahirannya. Seorang bayi prematur mungkin untuk ditempatkan di ruang perawatan intensif setelah telah lahir.
Tidak hanya itu, setelah ibu melahirkan, dia akan memberhentikan pasokan nikotin untuk anaknya dan tak lama kemudian bayi akan mulai menderita efek penghentian nikotin tersebut akibat kecanduan.
Apa saja efek dari merokok pada ibu dan kehamilan ?
Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang bisa dicegah jika ibu berhenti merokok. Berikut ini adalah daftar kemungkinan komplikasi kehamilan.
Kehamilan ektopik, kondisi dimana ibu kesulitan dalam menjadi hamil lagi serta mengancam jiwa.
Janin mati, hal ini terjadi ketika bayi berumur kurang dari 28 minggu dan meninggal di dalam rahim. Ibu perokok telah dikaitkan dengan kematian 5-10 % dari semua kematian janin dan bayi.
Kematian bayi di minggu pertama, sebuah kondisi yang dikenal dengan nama SIDS cukup umum diderita bayi. Ini adalah sindrom kematian bayi mendadak. Risiko ini meningkat sepertiga jika ibu merokok.
Keguguran, risiko menderita keguguran meningkat sebesar 25 % untuk perokok.
Plasenta previa, kondisi dimamana plasenta terletak sangat rendah di dalam rahim dan blok atau mencakup pembukaan serviks. Hal ini dapat mengakibatkan proses kelahiran yang sulit dan menempatkan ibu dan kehidupan bayi beresiko kematian.
detasemen awal plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan, yang dapat mengakibatkan Perdarahan berat.
Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah pada ibu karena efek dari nikotin.
Gumpalan darah
Muntah
Pendarahan Vaginal
Infeksi saluran kemih
Ketuban pecah dini, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur serta infeksi.
Kurangnya vitamin yang diperlukan dan asam folat .
Penurunan fungsi paru-paru bayi.
Kelahiran prematur, yang dapat mengakibatkan bayi berat badan rendah. Semakin besar jumlah rokok yang dihisap, semakin besar penurunan berat badan ketika lahir.
Masalah pernapasan pada ibu.
Kurang energi, sehingga mudah lelah.
Seorang wanita merokok harus memahami dan ingat bahwa semakin banyak rokok selama kehamilannya, semakin besar resiko bahayanya pada janin, komplikasi dengan kehamilan dan membahayakan kesehatannya.
============================
LAGI PROMO
Kapsul Daun KelorPengurus Badan Flimty Fiber
Gel Diet
Alat Pengecil Perut
Alat Bantu Sit Up
==========================