Makan lebih lambat dan perlahan bisa menurunkan kemungkinan adanya perasaan lapar setelah makan, demikian menurut sebuah penelitian
Dan di antara orang-orang yang punya berat badan normal, cara makan seperti ini bisa juga mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi, ujar peneliti dari Texas Christian University. Namun, efek kalori ini tidak terlihat nampak jelas di antara orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Kurangnya hasil yang signifikansi dalam kelompok orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, mungkin sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka mengkonsumsi lebih sedikit makanan. Ada kemungkinan juga bahwa orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas menjadi merasa lebih sadar diri terhadap keadaan berat badannya sehingga dia makan lebih sedikit selama penelitian.
Temuan ini diterbitkan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetic. Tujuh puluh orang, dengan 35 orang berberat badan normal dan 35 orang mempunyai kelebihan berat badan atau obesitas diikutsertakan dalam studi selama dua hari ini.
Para peserta makan siang di dapur metabolik, di mana kecepatan energi mereka, asupan energi selama durasi makan, kepadatan energi (yang merupakan jumlah asupan energi untuk setiap gram yang dikonsumsi dari makanan atau air) dan rasa kenyang, semuanya diukur. Untuk satu porsi makan siang, peserta diminta untuk makan secara perlahan-lahan (dengan membayangkan mereka memiliki banyak waktu hanya untuk makan, mengunyah secara menyeluruh, menempatkan peralatan pada tempatnya disetiap gigitan dan mengambil gigitan kecil), sedangkan untuk makan siang peserta lainnya, mereka diperintahkan makan dengan cepat (dengan membayangkan bahwa mereka harus menyelesaikan makan dalam waktu tertentu, mengunyah dengan cepat, mengambil gigitan besar dan tidak menempatkan semestinya antara setiap gigitan).
Para peneliti menemukan bahwa peserta dengan berat badan normal, mengkonsumsi kurang dari 88 kalori ketika mereka diperintahkan untuk makan secara perlahan. Peserta dengan obesitas dan kelebihan berat badan juga mengkonsumsi kurang dari 55 kalori, tapi data ini tidaklah terlalu signifikan.
Kedua kelompok baik yang mempunyai berat badan normal maupun yang punya kelebihan berat badan, tidak merasa lapar selama 60 menit setelah melakukan makan secara perlahan dibandingkan dengan yang mereka lakukan setelah makan dengan cepat.
Kedua kelompok juga minum lebih banyak air selama makan ketika makan lambat daripada saat makan dengan cepat. Para peneliti mencatat bahwa konsumsi air ini bisa memiliki dampak pada konsumsi kalori juga.
Selain itu, kondisi makan lambat mungkin juga telah memungkinkan peserta untuk makan lebih penuh perhatian dan rasa yang nikmat sehingga mereka seolah-olah menekan rasa lapar dan menimbulkan rasa kenyang. Mekanisme lain mungkin bahwa makanan yang dimakan perlahan tetap berada di rongga mulut untuk jangka waktu yang lebih lama dan mengakibatkan peningkatan eksposur orosensory yang mungkin berhubungan dengan menurunkan asupan makanan.
============================
LAGI PROMO
Kapsul Daun KelorPengurus Badan Flimty Fiber
Gel Diet
Alat Pengecil Perut
Alat Bantu Sit Up
==========================