Kebugaran Jasmani

Tujuan Tes dan Pengukuran dalam Kebugaran Jasmani


Tujuan tes dan pengukuran dalam kebugaran jasmani adalah :
  • untuk menilai kemampuan fisik seseorang
  • untuk mengukur kemampuan seseorang dalam tubuhnya
  • untuk mengetahui sejauh mana kondisi atau perkembangan kebugaran jasmani seseorang
  • sebagai materi untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.

Apa Itu Tes Kebugaran Jasmani?

Tes kebugaran fisik, juga dikenal sebagai tes kebugaran, adalah serangkaian tes yang membantu mengevaluasi kesehatan dan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan.

Prosedur ini umumnya merupakan bagian dari proses penerimaan profesi fisik, seperti polisi, pemadam kebakaran, dan personel militer. Tes kebugaran jasmani juga biasa dilakukan di lingkungan sekolah atau untuk kebutuhan pribadi.

Jika Sobat ingin melakukan tes kebugaran jasmani, berikut hal-hal yang perlu Sobat perhatikan.

  •     Lakukan tes dalam kesehatan yang baik dan siap sepenuhnya.
  •     Makan maksimal dua jam sebelum tes.
  •     Kenakan sepatu dan pakaian olahraga.
  •     Pemanasan dan penguasaan materi tes terlebih dahulu.
  •     Memahami prosedur untuk melakukan tes dari awal sampai akhir.
  •     Pahami poin penilaian yang dibuat selama tes.

Sobat juga perlu menyiapkan beberapa perlengkapan tambahan, seperti stopwatch, pengukur tinggi badan, timbangan, formulir penilaian, dan alat tulis. Selain itu, mintalah bantuan teman Sobat untuk proses pencatatan dan penghitungan skor poin.

Kenali Berbagai Tes Kebugaran Jasmani

Dikutip dari Hello Sehat, secara umum tes kebugaran akan menilai empat bagian utama, yaitu kebugaran aerobik (jantung dan paru-paru), kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan, dan komposisi tubuh. Tes kebugaran lainnya juga memasukkan aspek kelincahan dan kecepatan dalam kriteria penilaian mereka.

 Adapun macam-macam latihan yang dilakukan pada setiap bagian tes kebugaran jasmani adalah sebagai berikut:

Tujuan Tes dan Pengukuran dalam Kebugaran Jasmani
 

1. Tes kekuatan dan daya tahan otot

Tes kekuatan dan daya tahan otot mengukur jumlah kekuatan maksimum yang dapat diberikan pada otot atau kelompok otot tertentu pada satu waktu. Hal ini dapat menghitung lamanya waktu otot dapat berkontraksi sebelum Sobat mengalami kelelahan.

Tes ini juga dapat mengetahui otot atau kelompok otot mana yang paling kuat, dan mana yang lemah dan berisiko cedera.

Beberapa tes kebugaran jasmani untuk menguji kekuatan dan daya tahan otot, seperti push up, sit up, pull up, squat, dan vertical jump.

Push up

  • Posisikan diri Sobat dengan berbaring telungkup di lantai dengan siku ditekuk dan telapak tangan di samping bahu.
  • Jaga punggung tetap lurus, lalu dorong lengan lurus.
  • Kemudian turunkan tubuh hingga siku ditekuk lagi dan dagu menyentuh lantai.
  • Lakukan push-up sebanyak yang Sobat bisa.

Sit up

  • Berbaring telentang di lantai dengan lutut ditekuk pada sudut 90 derajat.
  • Letakkan tangan Sobat di belakang kepala atau dalam posisi bersilang di depan dada Sobat.
  • Angkat kepala dan bahu Sobat dari lantai sampai lengan Sobat menyentuh paha Sobat, perhatikan untuk tidak mengangkat bokong dan kaki Sobat.
  • Kembali ke posisi bawah dan lakukan sit up sebanyak mungkin.

Pull Up

  • Berdiri di bawah satu palang, lalu pegang palang dengan telapak tangan menghadap kepala.
  • Angkat tubuh Sobat dengan menekuk lengan hingga dagu menempel atau di atas palang.
  • Lakukan gerakan naik turun secara berulang-ulang dengan posisi kepala sampai ujung kaki tetap lurus.

Squat

  • Mulailah jongkok dengan berdiri tegak dan rentangkan kaki selebar pinggul.
  • Turunkan tubuh Sobat sejauh mungkin dengan mendorong punggung ke belakang, lengan lurus ke depan untuk menjaga keseimbangan.
  • Posisi tubuh bagian bawah harus sejajar dengan lantai dan dada terentang.
  • Kembali ke posisi berdiri dan lakukan sebanyak mungkin ke atas dan ke bawah.

Vertikal jump

  • Siapkan ujung jari Sobat yang telah diolesi bubuk kapur, kemudian berdiri tegak di dinding dan papan timbangan dengan kaki rapat.
  • Angkat tangan Sobat yang berada di dekat dinding dan letakkan tanda kapur di papan skala.
  • Mulailah dengan lompatan lurus dengan menekuk lutut dan mengayunkan lengan ke belakang.
  • Lompat setinggi mungkin dan tepuk papan dengan tangan sampai meninggalkan bekas kapur.
  • Hitung perbedaan antara tanda kapur saat berdiri tegak dan setelah melompat.

2. Tes daya tahan jantung dan paru-paru

Tes ketahanan jantung dan paru-paru juga dikenal sebagai tes stres. Tes dilakukan untuk mengukur efektivitas jantung dan paru-paru dalam bekerja memasok oksigen dan energi ke tubuh selama aktivitas fisik. Berikut ini adalah tes daya tahan jantung dan paru-paru yang umum.

Uji coba 2,4 kilometer

Tes dilakukan dengan lari jarak jauh, yaitu 2,4 kilometer untuk dewasa dan 1,2 kilometer untuk remaja dengan waktu tempuh dihitung dari titik start hingga finish. Sobat bisa berlari sesering mungkin atau bergantian dengan jalan santai.

Tes VO2 maks

Tes dilakukan untuk menunjukkan seberapa banyak tingkat konsumsi oksigen (VO2 max) Sobat dengan respirator selama latihan intensif.

3. Uji fleksibilitas

Fleksibilitas atau tes fleksibilitas sendi adalah bagian dari tes kebugaran fisik untuk menentukan apakah tubuh Sobat memiliki ketidakseimbangan postural, ketidakstabilan pergelangan kaki, atau rentang gerak lainnya.

Berikut adalah latihan yang dapat Sobat lakukan untuk mengukur fleksibilitas.

Tes fleksibilitas bahu (tes ritsleting)

  • Posisi tubuh berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar pinggul.
  • Letakkan telapak tangan kanan di belakang leher, sedangkan telapak tangan kiri di belakang punggung.
  • Cobalah untuk mencapai telapak tangan Sobat sehingga mereka saling menyentuh dan menghitung perbedaan jarak di antara mereka.

Tes sit-and-reach

  • Duduk dengan kaki lurus dan sedikit terpisah di lantai, lalu tarik garis di antara kaki Sobat di lantai menggunakan selotip putih atau selotip.
  • Perlahan-lahan membungkuk dengan tangan lurus di depan Sobat.
  • Letakkan jari Sobat pada garis batas pita atau sejauh yang Sobat bisa, lalu tandai jarak yang telah Sobat tempuh.

4. Tes kelincahan

Tes kelincahan bertujuan untuk mengukur kemampuan tubuh Sobat untuk mengubah arah dengan cepat saat bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Selain itu, latihan ini dapat membantu Sobat meningkatkan kecepatan, daya ledak, koordinasi, dan keterampilan olahraga tertentu.

Di bawah ini adalah latihan yang dapat mengukur kelincahan tubuh Sobat.

Uji coba bolak-balik (shuttle run)

Shuttle run adalah bentuk paling dasar dari latihan kecepatan dan kelincahan. Latihan ini mudah dilakukan dan banyak diterapkan pada atlet sepak bola atau basket. Sobat cukup berlari bolak-balik dengan jarak sejauh 5 meter dalam satu waktu.

Tes pliometrik

Plyometrics atau pliometrik adalah jenis latihan yang mengharuskan Sobat melompat dan bergerak aktif untuk meningkatkan refleks pergelangan kaki. Salah satu latihan plyometric yang bisa Sobat lakukan adalah melompat pada sebuah kotak atau box.

5. Tes kecepatan

Sesuai dengan namanya, tes kecepatan bertujuan untuk mengukur kecepatan Sobat untuk melakukan suatu gerakan dalam waktu singkat. Selain itu, tujuan dari latihan ini adalah untuk menentukan akselerasi, kecepatan lari maksimum, dan daya tahan kecepatan tergantung pada jarak lari. 

Tujuan Tes dan Pengukuran dalam Kebugaran Jasmani

Tes lari cepat

Tes sprint dapat dilakukan pada jarak yang berbeda mulai dari 50 meter, 100 meter, 200 meter, hingga 400 meter. Penentuan pilihan jarak tergantung pada faktor yang diuji dan relevansinya dengan kebutuhan. Dalam tes ini, Sobat diharapkan untuk berlari dengan kecepatan penuh dari awal hingga akhir.

6. Tes komposisi tubuh

Selain kelima tes di atas, tes kebugaran jasmani juga dilakukan dengan mengukur komposisi tubuh. Tes komposisi tubuh dapat menggambarkan berbagai komponen yang membentuk total berat badan Sobat, termasuk otot, tulang, dan lemak.

Metode umum yang digunakan termasuk indeks massa tubuh (BMI), analisis impedansi bioelektrik (BIA), dan pengukuran lingkar pinggang.

Indeks massa tubuh (BMI)

Tes indeks massa tubuh (BMI), juga dikenal sebagai indeks massa tubuh (BMI) dapat menunjukkan apakah Sobat memiliki berat badan yang sehat atau tidak sehat. Pengukuran ini tidak menunjukkan berapa banyak lemak tubuh yang Sobat miliki.

Analisis impedansi bioelektrik (BIA)

Tes analisis impedansi bioelektrik (BIA) dapat mengukur persentase kadar lemak tubuh dengan melewatkan arus listrik ke seluruh tubuh Sobat dan menguji resistensi atau hambatan. Semakin tinggi tingkat resistensi, semakin banyak lemak tubuh yang Sobat miliki.

Pengukuran lingkar pinggang

Pengukuran ini dapat digunakan sebagai gambaran adanya lemak visceral di sekitar perut. Lingkar pinggang yang sehat tidak lebih dari 35 inci (89 sentimeter) untuk wanita dan 40 inci (102 sentimeter) untuk pria. Jika ukuran Sobat di atas itu, maka Sobat berisiko tinggi terkena stroke, penyakit jantung, atau diabetes tipe 2.

Tujuan Melakukan Tes Kebugaran Jasmani

Setidaknya ada tiga tujuan dan manfaat utama yang bisa Sobat dapatkan setelah melakukan tes kebugaran jasmani, seperti dikutip dari laman Healthline.

Pertama, Sobat dapat melakukan tes ini untuk pemilihan pekerjaan tertentu. Lulus tes kebugaran dapat memastikan Sobat dapat melakukan pekerjaan itu, sekaligus mengurangi risiko kemungkinan cedera.

Kedua, tes kebugaran jasmani memiliki tujuan pribadi, misalnya untuk menentukan jenis olahraga dan rencana penurunan berat badan yang sesuai dengan kondisi Sobat. Pasalnya, Sobat bisa membandingkan hasil tes dengan orang lain dengan kelompok usia dan jenis kelamin yang sama.

Ketiga, Sobat dapat menggunakan hasil tes untuk menunjukkan kemungkinan cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga Sobat dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum mengalami gejala.

Selain orang dewasa, tes kebugaran jasmani juga biasa dilakukan di lingkungan sekolah yang dikenal dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Melalui tes ini, guru dapat melihat seberapa sehat dan bugar siswa, serta kemungkinan risiko kesehatan yang mereka miliki.

Sobat harus terlebih dahulu memahami berbagai latihan untuk tes kebugaran jasmani terlebih dahulu. Pada hari H, pastikan kondisi tubuh fit, istirahat yang cukup, dan pemanasan terlebih dahulu.

Selalu sediakan air minum untuk menghindari dehidrasi setelah berolahraga. Pastikan Sobat selalu didampingi oleh teman atau instruktur agar dapat segera memberikan pertolongan pertama jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Gunakan kalkulator ini untuk memeriksa Indeks Massa Tubuh (BMI) Sobat dan memeriksa apakah Sobat memiliki berat badan ideal atau tidak. Sobat juga dapat menggunakannya untuk memeriksa indeks massa tubuh anak Sobat.

Artikel terkait :

  • hasil akhir dari sebuah tes kebugaran jasmani adalah
  • tujuan utama latihan kebugaran jasmani adalah
  • pengukuran kebugaran jasmani adalah
  • istilah lain dari tingkat kebugaran jasmani adalah
  • pengukuran kelincahan dalam kebugaran jasmani adalah dengan melakukan
  • tuliskan lima tujuan tes dan pengukuran jasmani
  • sebutkan empat fungsi tes kebugaran jasmani
  • tujuan tes loncat tegak untuk mengukur

============================

LAGI PROMO

Kapsul Daun Kelor
Pengurus Badan Flimty Fiber
Gel Diet
Alat Pengecil Perut
Alat Bantu Sit Up
==========================
Tag : kebugaran jasmani
Back To Top